Kamis, 23 Desember 2010

Filsafat dan Sejarah Hidup Emanuel Kant

Imanuel kant lahr di Konigberg, pada tahun 1724. Ia tidak pernah meninggalan desa kelahirannya kecuali beberapa waktu singkat untuk memberikan kuliah di desa tetangganya. Professor ini sangat doyan memberikan kuliah tentang geografis dan etnology. Ia sebenarnya berasal dari keluarga miskin yang meninggalkan Scotlandia beberapa tahun sebelum kelahiran kant. Ibunya sangat taat terhadap agama dan kant sendiri amat tekun menjalankan agamanya.

Pada tahun 1755 kant memuai karirnya sebagai dosen swasta di Universitas konisberg, kemudian dia meninggalkan kedudukan setelah selama 15 tahunia mengajar. Dia ingin menjadi seorang guru besar namun 2 kali lamarannya menjadi guru besar diolak. Pada akhirnya di tahun 1770 dia dianggat menjadi professor logika dan metafisika. Setelah beerapa tahun mengajar dan memiliki pengalaman yang cukup banyak sebagai pengajar, akhirnya dia menulis tentang pendidikan. Konon didalam buku ini terdapat pendapat-pendapat istimewa, tetapi ia tidak banyak menerapkan pendapat-pendapat istimewanya itu.


Kehidupan kant menurut salah satu seorang penulis biografi ialah berlangsung menurut aturan-aturan yang yang tegas; bangun, makan , jalan-jalan masing-masing mempunyai waktunya sendiri-sendiri. Lalu kant muncul dari pintu rumahnya, berjalan menuju jalan kecil di bawah pepohonan yang rindang yang serinng disebut tempat jalan-jalan sang fiosof. Maka taulah tetangganya bahwa itu menunjukan jam setengah 4.

Kant mengallami 3 priode dalam hidupnya:
1. Ia melaksanakan ilmu alam dan filsafat alam menurut gaya Newton dan Wolff. Periode nasionalistis ini berlalku sampai tahun 1755.
2. Setelah karya Hume diterjemahkan dalam bahasa Jerman (1756), ia sangat dipengaruhi hume. Ia berorientasi skeptic tentang pengetahuan filosofis.
3. Sekitar tahun 1770 mulailah periode kritis. Ia mendapat penerangan besar tentang nilai hukum-hukum ilmiah dengan konsekkwensinya. Lalu ia mulai merencanakan buku mengenai hal itu. Namun baru tahun 1781 diterbitkan buku Kritik der reinen Vernunft (tahun1787 terbit edisi yang kedua yang ditinjau kembali). Kemudian dalam waktu singkat diterbitkan buku tentang “Kritik-kritik” tentang kehendak, tentang penilaian estetis, dan tentang agama.

Kant merpakan seorang filosof tulen, ia berfikir terlebih dahulu sebelum berbuat. Mungkin inilah yang menyebapkan ia membujanng seumur hidup. Dua kali ia mencoba mendekati perempuan namun, dua-duanya gagal ia dapati. Mungkin perempuan itu tidak sabar menunggu keputusan kant karena ia teralu lama merenungkannya, sehingga 2 perempuan itu menikah dengan laki-laki yang lain. Mungkin Kant berpikiran seperti Nietzsche yang berpendapat bahwa kawin akan merintangi pencapaian kebenaran, dan memang pada usia 20 tahun kant telah mengatakan bahwa “ Saya sudah menetapkan jalan yang pasti. Saya ingin belajar, tidak satupun yang dapat menghalangi saya dalam pencapaian tujuan itu”.

Buku yang paling menggegerkan telah dikarang oleh kant adalah Critic of Pure Reason 1 dan 2. Buku Critic yang pertama berisi tentang teori science dapat dipegang bila teori itu mempunyai dasar apriori. Di dalam buku yang kedua ialah membela agama dari gangguan akal, Dan di dalam buku yang ke dua, Immanuel kant tentang tentang kelanjutan dari buku yang pertama yaitu bila akal dan sains tidak dapat diandalkan dalam mempelajari agama, maka yang selanjutnya ialah moral. Menurut kant, moral itu lebbih tinggi kedudukannya daripada akal dan filsafat.

II.2. Filsafatnya Immanuel Kant
Filafat kant merupakan titik-tolak periode baru bagi filsafat barat. Ia menyimpulkan dan mengatasi aliran rasionalisme dan empirisme. Dari satu pihak ini mempertahankakn objektivitas, universalitas, dan keniscayaan pengertiaan; dari lain pihak ia menerima bahwa pengertian bertolak dari fenomin-fenomin, dan tidak dapat melebihi batas-batasnya.
Dalam filsafat kant terkenal terutama terletak pada (kegiatan) pengertian dan penilaian manusia, bukan memnurut aspek psikologi seperti dalalm empirisme, melaikan sebagai analisis kritis. Itu mulai dengan pemahaman kant baru, yang disebutkan revolusi Kopernikus yang kedua. Sampai pada waktu itu pendapat umum adalah penngertian manusia menyesuaikan diri dengan objek-objek. Tetapi mungkin tidak berguna, kalau diandaikan, bahwa objek-objek menyesuaikan diri dengan pengertian manusia.

Macam-macam kritik Kant, mengenai akal-budi, mengenai kehendak, rasa, agama. Dalam karya-karya itu (walaupun kadang-kadang juga disebut metafisika) ia mau memberikakn propaedeuze bagi metafisika. Metafisika lalu disebutnya: uraian sistematis mengenai keseluruhan pengertian filosofis yang dapat dicapai. Kant berpendapat bahwa sekurang-kurangnya pada prinsipnya mungkin untuk memperkembangkan suatu metafisika sistematis yang lengkap. Tetapi kant sendiri hanya memberikan hanya beberapa garis saja .

Filsafat kant juga terkenal sebagai filsafat “kritisisme”. Istilah ini dipertengtangkan dengan “dogmatisnya”. Sedang kant “dogmatis” merupakan filsafat yang menerima begitu saja kemampuan rasio tanpa menguji batas-batasnya, kritisisme dipahami sebagai sebuah filsafat yang lebih dulu menyellidiki kemampuan dan batas-batas rasiosebelum memulai penyelidikannya. Dengan perkataan lain, kant mengatakan bahwa kritisme adalah filsafat yang lebih dulu menyelidiki die bedingung der Moglichkeit (syarat-syarat kemungkinan) pengetahuan kita. Para filosuf sebelum kant disebut fillosuf dogmatis, dan yang terbesar dari mereka, menurut kant adalah Wolff. Mereka ini bermetafisika tanpa mengguji keshahihan metafisika itu. Dengan kata “Kritik” dipahami oleh kant sebagai “pengadilan tentang keshahihan pengetahuan” atau “pengujian keshahihan”. Gambaran tentang proses pengadialan diandaikan disini. Dalam prose situ klaim-klaim pengetahuan diperiksa seolah-seolah sebagai terdakwa. Cara berfilsafat seperti ini disebut “proseduralisme”: alih-alih memusatkan pada isi pengetahuan , kant lebih meminati pada proses atau cara memperoleh pengetahuan itu .

Filsafat kant terkenal dengan filsafat hati. Yang mana ia berpendapat bahwa akal murni tidaklah sepenuhnya dapat diandalkan untuk menghasilkan kebenaran yang universal. Menurut Kant ada yang lebih canggih dari akal dan filsafat. Itu adalah moral dan etika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar